Wednesday, May 4, 2016


LAPORAN PRAKTIKUM AGROHIDROLOGI
“PENGUKURAN DEBIT AIR”



OLEH :

M. DENI
05071281419188





PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2016



BAB. 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis kehidupan bersifat aquatic. Dalam prakteknya suatu habitat aquatic apabila mediumnya baik external maupun internal adalah air. Aquatic merujuk perairan yang meliputi laut, sungai, danau, gua basah, air tanah, rawa baik asin maupun tawar dan sejenisnya. Air adalah fasa cair dari persenyawaan kimia yang dibentuk oleh dua bagian berat hydrogen dan 16 bagian berat oksigen. Didalam air itu dikandung pula sejumlah kecil air berat, gas, dan zat padat, terutama berbentuk garam dalam larutan. Benda cair seperti yang biasa terdapat didanau, sungai, rawa, sumur dan sebagainya. Kualitas air yang bagus di tentukan oleh pH air tersebut. Bila pH air berkisar 7 maka kualitas air tersebut bagus dan air itu belum terkontaminasi senyawa-senyawa yang mengandung logam berat yang dapat menyebabkan air tidak layak lagi untuk di pakai atau di pergunakan oleh manusia atau organisme lain karena menyebabkan kematian.
Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi oleh air, baik air tawar, air payau maupun air laut, mulai dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami ataupun buatan. Perairan umum tersebut diantaranya adalah sungai, danau, waduk, rawa, goba, genangan air lainnya (telaga, kolong-kolong dan legokan.Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Pemilihan lokasi pengukuran debit air dapat dilakukan di bagian sungai yang relatif lurus, jauh dari pertemuan cabang sungai, tidak ada tumbuhan air, aliran tidak turbulen, dan aliran tidak melimpah melewati tebing sungai.Pengukuran debit air sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan dengan pengukuran debit air ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat kekasaran, kedalaman, dan lebar perairan.

1.2. Tujuan
      Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana perhitungan debit air dan penggunaan pipa well dan piscall.





























BAB. 2
TINJUAN PUSTAKA
Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting bagi pengelola sumberdaya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang bangunan pengendali banjir. Sementara data debit aliran kecil diperlukan untuk perencanaan alokasi (pemanfaatan) air untuk berbagai macam keperluan, terutama pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-rata tahunan dapat memberikan gambaran potensi sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan dari suatu daerah aliran sungai.
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal (Asdak, 1995).
Sachlan menjelaskan bahwa  perairan umum merupakan sumberdaya yang mempunyai potensi besar baik bagi perikanan maupun untuk kehidupan manusia. Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis makhluk hidup bersifat aquatic.Arus merupakan gerakan yang mengalir dari suatu massa air yang disebabkan oleh desitas air lau, tiupan angin atau dapat pula disebabkan gerakan bergelombang panjang. Arus adalah pergerakan massa air secara horizontal yang disebabkan oleh angin yang bertiup terus menerus  dipermukaan dan desitas air laut.Apabila diperhatikan arus ini pada bagian permukaan akan sulit untuk diramal kemana arah arus tersebut (Jorgensen, S.E., 2010)
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Pemilihan lokasi pengukuran debit air dapat dilakukan di bagian sungai yang relatif lurus, jauh dari pertemuan cabang sungai, tidak ada tumbuhan air, aliran tidak turbulen, dan aliran tidak melimpah melewati tebing sungai (Carlo, N., 2007)
Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3 – 1,4 milyard km3 air, 97,5 % adalah air laut, 1,75 % berbentuk es dan 0,73 % berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001 % berbentuk uap di udara.Air di bumi ini mengulangi terus-menerus sirkulasi, prosipitasi, dan pengaliran keluar (out flow).Air menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan. Sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.sebelum tiba ke permukaan bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba ke permukaan bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai permukaan tanah. Sebagian akan tertahan tumbuh-tumbuhan dimana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan ke permukaan tanah (Ilyas. S,dkk, 2009)
Cara pengukuran debit air dapat dilakukan dengan dibendung, perhitungan debit dengan mengukur kecepatan aliran dan luas penampang melintang, didapat dari kerapatan larutan obot, dengan menggunakan pengukur arus magnitis, pengukur arus gelombang supersonis, meter venturi, dan seterusnya. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai persatuan waktu. Dalam system SI besarnya debit dinyatakan dalam sattuan meter kubik. Debit aliran juga dapat dinyatakan dalam persamaan Q = A x v, dimana A adalah luas penampang (m2) dan V adalah kecepatan aliran (m/detik). Suatu cara menyatakan gerak fluida adalah dengan mengikuti gerak tiap partikel didalam fluida. Hal ini sulit, karena kita harus menyatakan koordinat X, Y, Z dari partikel fluida dalam menyatakan ini sebagai fungsi waktu. Cara yang digunakan adalah dengan penerapan kinematika partikel gerak atau aliran fluida (Bishop, J.E. 2011)





BAB. 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikuum ini dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2016 Pukul 12.30 – 15:00.Bertempat di Lahan Arboretum dan Lahan Rawa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Inderalaya.

3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunaka pada praktikum ini adalah : 1. Bor
tanah  2. Meteran 3. Pipa Well 4. Papan Piscall.
3.3 Cara Kerja
            Adapun cara kerja pipa piscall adalah :
1.      Siapkan papan piscall
2.      Letakkan papan piscall dialiran siring (gorong-gorong)
3.      Amati setiap hari.
4.      Catat hasil.
Sedangkan cara kerja pipa well adalah :
1.      Siapkan semua alat, sepeti bor, pipa well, dan meteran.
2.      Bor tanah sedalam 200 cm (tanah yang dibor ada 2, yaitu tanah yang didarat dan tanah yang dirawa)
3.      Masukkan pipa well kedalam lubang bor di kedua tempat tersebut.
4.      Ukur dengan menggunakan meteran tinggi pipa diatas permukaan tanah dan air.
5.      Amati dan hitung tinggi muka air tanah setiap hari.
6.      Catat hasil.





BAB. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.    Hasil
Tabel pengamatan

Hari/tanggal

Waktu
Papan Piscall (cm)
Pipa Well
Muka Air Tanah
Tanah
Air
Kamis, 31 Maret 2016
15:30
30
-43
35
Jumat, 1 April 2016
15:03
29
-52
37
Sabtu, 2 April 2016
17:30
30
-65
40
Minggu, 3 April 2016
15:00
30
-52
41
Senin, 4 April 2016
16:45
28
-45
25
Selasa, 5 April 2016
16:00
28
-61
39
Rabu, 6 April 2016
15:30
30
-29
25
Kamis, 7 April 2016
15:30
30
-30
20
Jumat, 8 April 2016
15:06
29
-52
37
Sabtu, 9 April 2016
16:00
27
-38
55
Minggu. 10 April 2016
17:24
27
-38
61
Senin, 11 pril 2016
17:54
25
-26
46
Selasa, 12 April 2016
16:30
27
-93
41

Rumus untuk mencari muka air tanah :
Tinggi bawah – tinggi pipa ditanah
 
 



Keterangan : Tanda (+) menunjukkan air berada diatas muka tanah
                      Tanda (-) menunjukkan air berada dibawah muka tanah


4.2.  Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada pipa well dan papan   piescall menunjukkan bahwa pada papan piescall tinggi air berkisar antara 27 cm -30 cm. Pipa piescall ini berfungsi untuk mengukur tinggi muka air pada saluran. Titik yang kami gunakan pada pengamatan papan piescall hanya ada 1, yaitu pada saluran air yang terdaat dijalan menuju Arboretum.Pengamatan dilakukan setia sore hari selama 2 minggu.Hasil yang kami mati pada pipa piescall menunjukkan tinggi muka air pada saluran relatif normal tiap harinya.
Sedangkan pengamatan yang dilakukan pada pipa wells kami lakukan juga setiap sore hari  selama 2 minggu. Pipa wells ini kami letakkan pada 2 titik yaitu didarat dan di air . Sebelum pipa wells dibenamkan kedalam tanah terlebih dahulu tanah tersebut di buat sumur menggunakan bor tanah .Setelah itu barulah dimasukkan pipa wells dengan panjang 200cm. Fungsi dari pipa wells adalah untuk mengukur tinggi muka air tanah yang dilakukan melalui sumur pengamatan (wells) yang dibuat dari pipa paralon. Pipa tersebut dilubagi pada sisi-sisinya kemudian dilapisi dengan ijuk.Lubang pipa bagian atas ditutup dan hanya dibuka pada saat melakukan pengamatan.
Pengamatan yang dilakukan pada titik pertama yaitu pipa wells yang berada di darat berturut-turut selama 13 hari antara lain : - 43, -52, -65, -52, -45, -61, -29, -30, -52, -38, -38, -26, dan -93. Hasil pengamatan menunjukkan nilai minus (-) ini berarti air berada dibawa muka tanah. Sedangkan pipa wells yang diletakkan pada titik kedua (pipa wells yang berad diair) menunjukkan nilai berturut-turut antara lain : 35, 37, 40, 41, 25, 39, 25, 20, 37, 55, 61, 46, dan 41. Hasil pengamatan menunjukkan nilai positif (+) ini berarti air berada diatas muka tanah.







BAB. 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
      Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah :
1.      Pipa piescall digunakan untuk permukaan saluran air, panjangnya mengikuti bentuk saluran.
2.      Pipa wells digunakan untuk mengamati muka air tanah, pengamatan dilakukan pada sore hari.
3.      Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk).
4.      Hasil pengamatan pada pipa wells yang diletakkan di titik pertama (didarat) menunjukkan bahwa air berada dibawa muka tanah.
5.      Sedangkan hasil pengamatan pada pipa wells yang diletakkan dititik kedua (diair) menunjukkan bahwa air berada diatas muka tanah.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah agar praktikan membawa alat dan bahan untuk praktikum demi kelancaran jalannya praktikum.








DAFTAR PUSTAKA
Bishop, J.E. 2011. Limnologi of Small Malaya River Gombak. Dr. W. Junk. V.B. Publisher the Hague.
Carlo, N., 2007. Efek Pengudaraan terhadap Kualitas Air Waduk Tropika.
Hadi  Wigeno, 2010.Petunjuk Praktis Pengelolaan Perairan Umum bagi Pembangunan Perikanan. Departemen Perikanan, Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian, Jakarta
Ilyas. S, H. Atmadja, S.K. Endi, P. Kunto dan S. Sisi, 2009. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perairan Waduk bagi Pembangunan Perikanan. Dirjen Perikanan, Jakarta
Jorgensen, S.E., 2010. Lake Management. Pergaman Press. Oxford.







 Semoga Bermanfaat

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

Translate

Pageviews last month

About