PERTANIAN ORGANIK
UNTUK MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN
Nadiatul Ummi
Universitas Sriwijaya
Abstrak: Laha pertanian di Indonesia
semakin sempit karena adanya industrilisasi. Dan pengguanaan bahan-bahan kimia
yang mengakibatkan perubahan pada lingkungan. Untuk mengurangi dari hal
tersebut hal yang perlu di lakukan adalah merubah sistem pola pertanian yaitu
dengan pertanian organik. Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian
yang mengadalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian yang
aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Kata
kunci: Pertanian organik, masa depan, berkelanjutan
Pendahuluan
Indonesia
dikenal sebagai Negara agraris karena mata pencaharian utama masyarakat
Indonesia adalah bercocok tanam. Dan terdapat beraneka ragam pula tanaman
pertanian di Indonesia. Namun sangat disayangkan, dewasa ini lahan pertanian
Indonesia semakin sempit karena industrialisasi. Tanah hijau berubah menjadi
tandus dan gersang, bencana alam pun tak dapat dihindari. Selain itu, hal yang
juga memprihatinkan adalah pola pikir masyarakat yang masih sering memandang
sebelah mata tentang sektor pertanian. Itulah mengapa output pertanian
Indonesia tidak sebanding dengan sumber daya alam yang tersedia (Makudo,
2012:1). Oleh karena itu, diperlukan suatu langkah untuk memajukan pertanian
Indonesia yang ramah lingkungan sehingga tidak membahayakan makhluk hidup di
dalamnya. Salah satu solusi yang tak asing lagi adalah pertanian organik.
Pertanian organik adalah
sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Menurut
Sulistiani (2012:1) Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok
tanam yang ramah atau akrab dengan lingkungan dengan cara berusaha meminimalkan
dampak negatif bagi alam sekitar dengan ciri utama pertanian organik yaitu
menggunakan varietas lokal, pupuk, dan pestisida organik dengan tujuan untuk
menjaga kelestarian lingkungan. Pertanian
organik adalah cara menanam tanaman secara alami dengan penekanan terhadap
perlindungan lingkungan dan pelestarian tanah serta sumber air kita yang
berkelanjutan. Pertanian organik tidak menggunakan pupuk buatan yang berasal
dari bahan bakar minyak, pestisida, atau makanan dari hasil modifikasi
genetika.
Rumusan masalah yaitu 1) Apakah
prinsip-prinsip pertanian organik?, 2) bagaimanakah kelebihan setelah
menggunakan sistem pertanaian organik?, bagaimanakah kaidah-kaidah melakukan
pertanian organik?
Tujuan penulisan adalah mengetahui
prinsip dari pertanian organik, mengetahui kelebihan dari pertanian organik, dan
mengetahui kaidah dalam melakukan pertanian organik.
Pembahasan
1.Prinsip-
prinsip pertanian organik
Prinsip-prinsip pertanian organik merupakan dasar
bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip – prinsip ini
berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan
merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara
global. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi manusia,
karena semua orang perlu makan setiap hari. Nilai – nilai sejarah, budaya dan
komunitas menyatu dalam pertanian. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam
pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah,
air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan
pangan dan produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana
manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan
menentukan warisan untuk generasi mendatang (Prawira :1).
Pertanian
organik didasarkan pada:
1. Prinsip Kesehatan
Pertanian organik harus
melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi
sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa
kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan
ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat
mendukung kesehatan hewan dan manusia.
Kesehatan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas
dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental,
sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan
hal mendasar untuk menuju sehat.
Peran pertanian organik baik
dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk
melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang
terkecil yang berada di alam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian
organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang
mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan..
2. Prinsip Ekologi
Pertanian organik harus
didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan
berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Prinsip ekologi meletakkan
pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan
bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan
kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus;
sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan
ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah
sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus – siklus ini
bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan
organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal.
Bahan – bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur
ulang dan dengan pengelolaan bahan – bahan dan energi secara efisien guna
memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.
Pertanian organik dapat
mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, pembangunan
habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang
menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk – produk organik
harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum,
termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.
3. Prinsip Keadilan
Pertanian organik harus
membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan
kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan
kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama,
baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain.
Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus
membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua
pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur,
pedagang dan konsumen.
Pertanian organik harus
memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang
bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan
untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya
dengan kualitas yang baik. Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus
dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik,
alamiah dan terjamin kesejahteraannya.
4. Prinsip Perlindungan
Pertanian organik harus
dikelola secara hati – hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan
dan kesejahteraan generasi sekarang danmendatang serta lingkungan hidup.
Pertanian
organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab
tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku
pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi
tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
Karenanya, teknologi baru dan
metode–metode yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada
penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh.
Prinsip ini menyatakan bahwa
pencegahan dan tanggung awab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan,
pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik. lmu pengetahuan
diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman
dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring
waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan
tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah
terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak
teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika
(genetic engineering). segala keputusan harus mempertimbangkan nilai – nilai
dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui
proses – proses yang transparan dan artisipatif.
2. Kelebihan dari pertanian organik
Sistem pertanian organik mempunyai tujuh kenggulan dan keutamaan sebagai
berikut (Salikin, 2003:55-56)
- Orisinil.
Sistem pertanian organik lebih mengandalkan keaslian atau orisinalitas
sistem budidaya tanaman atau hewan dengan menghindari rekayasa genetika
ataupun introduksi teknoloi yang tidak selaras alam. Intervensi budidaya
manusia tehadap tanaman atau hewan tetap mengikuti kaidah-kaidah alamiah
yang selaras, serasi, dan seimbang.
- Rasional.
Sistem pertanian organik berbasis rasionalitas bahwa hukum keseimbanagan
alamiah adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Nilai-nilai
rasionalitas harus digunakan secara seimbang dengan sistem nilai agama,
etika,estetika, yang menempatkan manusia sebagai makhluk mulia.
- Global.
Saat ini, sistem pertanian organik menjadi isu global dan mendapatkan
respon serius dikalanagaan masyarakat pertanian, terutama di negara-negara
maju dimana masyarakat sudah sangat sadar bahwa pertanian ramah lingkungan
menjadi faktor penentu kesehatan manusia dan kesinambungan lingkungan.
- Aman.
Sistem pertanian organik menempatkan keamanan produk pertanian, baik bagi
kesehatan manusia ataupun bagi lingkungan, sebagai pertimbangan utama.
- Netral.
Sistem pertanian organik tidak menciptakan ketergantungan atau bersifat
netral sehingga tidak memihak pada salah satu bagian ataupun pelaku dalam
sistem agroekosistem.
- Internal.
Sistem pertanian organik selalu berupaya mendayagunakan potensi sumber
daya alam internal secara intensif. Artinya, introduksi input- input
pertanaian dari luar ekosistem pertanian sedapat mungkin dihindari untuk
mengurangi terjadinya disharmoni siklus agroekosistem yang sudah
berlangsung lama dan terkendali.
- Kontinuitas.
Sistem pertanian organik tidak berorientasi jangka pendek, tetapi lebih
pada pertimbanagan jangka panjang untuk menjamin keberlangsungan jutaan
kehidupan, baik untuk generasi sekarang ataupun yang akan datang.
3. Kaidah-kaidah melakukan pertanian
organik
Menurut Priyowidodo (2016:1) dalam praktek-praktek pertanian organik,
setidaknya terdapat kaidah-kaidah utama yang harus dipatuhi:
-
Penyiapan lahan
Lahan untuk pertanian organik harus terbebas dari
residu pupuk dan obat-obatan kimia sintetis. Proses konversi lahan dari
pertanian konvensional ke pertanian organik membutuhkan waktu setidaknya 1-3
tahun. Hal lain yang harus diperhatikan adalah lingkungan disekitar lahan.
Pencemaran zat kimia dari kebun tetangga bisa merusak sistem pertanian organik
yang telah dibangun. Zat-zat pencemar bisa berpindah ke lahan organik kita
karena dibawa oleh air dan udara.
-
Kondisi pengairan
Kondisi pengairan atau irigasi menjadi penentu juga
dalam pertanian organik. pilih lahan yang mempunyai pengairan langsung
dari mata air terdekat. Kadar residu kimia dalam saluran air yang besar
biasanya sangat rendah, dan airnya masih bisa digunakan untuk pertanian
organik.
-
Penyiapan benih tanaman
-
Pupuk dan penyubur tanah
Pemupukan dalam pertanian organik wajib menggunakan
pupuk organik. Jenis pupuk organik yang diperbolehkan adalah pupuk hijau, pupuk
kandang, pupuk kompos dan variannya, serta pupuk hayati.
-
Penanganan pasca panen
Benih
yang digunakan dalam pertanian organik harus berasal dari benih organik.
-
Pengendalihan hama dan penyakit
Pengendalian hama dalam pertanian organik sebaiknya
menerapkan konsep pengendalian hama terpadu.
Pengendalian organisme
penganggu tanaman bisa memanfaatkan:
·
Pemilihan varietas yang cocok
·
Rotasi tanaman
·
Menerapkan kultur teknis yang baik,
seperti pengolah tanah, pemupukan, sanitasi lahan, dll.
·
Memanfaatkan musuh alami atau predator
hama.
·
Menerapkan eksosistem pertanian yang
beragam, tidak monokultur
Proses pencucian atau pembersihan produk hendaknya
menggunakan air yang memenuhi standar baku mutu organik. Dalam penyimpanan
dan pengangkutan produk organik sebaiknya tidak dicampur dengan produk non
organik. Untuk memberikan nilai tambah, sebaiknya kemas produk-produk organik
dengan bahan yang ramah lingkungan dan bisa di daur ulang.
Penutup
Indonesia merupakan negara yang mata
pencaharian utama adalah bercocok tanam. Namun, lahan pertanian sudah semakin
sempit dan pola pikir masyarakat memandang sebelah mata tentang sektor pertanian.
solusi untuk memajukan pertania indonesia di masa depan dan pertanian Indonesia
yang ramah lingkungan adalah dengan pertanain organik. Karena dengan pertanian
organik akan membawa pertanian dalam jangka panjang dan memberikan solusi
pangan yang sehat .
Adanya sistem organik agar para petani sedikit demi sedikit dapat dikurangi
penggunaan bahan-bahan kimia yang akan membuat pertanian di Indonesia semakin
berkualiatas.
Daftar Pustaka
Makudo, Ayu. 2012. Pertanian organik. http://ayumakudo.blogspot.co.id/2012/11/artikel-pertanian-organik.html Diakses
tanggal 20 juni 2016 pukul 20.07
Prawira,
Yp. Tanpa tahun. Pertanain Organik. https://yprawira.wordpress.com/pertanian-organik/ Diakses tanggal 20 juni 2016
pukul 20.00 WIB
Priyowidodo, Titis. 2016. Memulai usaha pertanian organik. http://alamtani.com/pertanianorganik.html . Diakses tanggal 20 juni 2016 pukul 20.00
WIB
Sulistiani, S. 2012. Pertanian Organik. eprints.undip.ac.id/42360/2/%23Bab_2.pdf. Diakses 20 Juni 2016 pukul
20.16
Salikin,Karwan
A.. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Ambarawa. Kanisius
SEMOGA BERMANFAAT